Sifat Koligatif Larutan

Sifat Koligatif Larutan. Maksud dari sifat koligatif larutan adalah sifat dari larutan yang bergantung pada jumlah volume pelarut dan bukan pada massa partikel. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan sifat koligatif adalah penurunan titik beku dan kenaikan titik didih. Sehingga muncul adanya diagram fase sebagai berikut:
 Sifat Kologatif Larutan

Penurunan Titik Beku

Penurunan titik beku terjadi ketika titik beku suatu cairan lebih rendah karena adanya penambahan senyawa lain pada cairan. Cairan akan mempunyai titik beku yang lebih rendah dari pelarut murni. Contoh penurunan titik beku adalah titik beku air laut lebih rendah daripada titik beku air murni. Hal ini disebabkan karena adanya senyawa lain (yaitu garam) di dalam air laut, sehingga menyebabkan titik beku air laut lebih rendah daripada titik beku air biasa. Penurunan titik beku adalah salah satu sifat koligatif larutan.

Penurunan titik beku dapat dihitung menggunakan persamaan Clausius-Clapeyron dan hukum Raoult. Penurunan titik beku (ΔTf) larutan adalah sebagai berikut:

ΔTf = m . Kf
dimana
ΔTf  = penurunan titik beku
m     = molalitas larutan
Kf    = tetapan penurunan titik beku molal

Sehingga titik beku larutan dapat dihitung dengan rumus
Tf = (0 - ΔTf)oC

Kenaikan Titik Didih

Kenaikan titik didih terjadi ketika titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut murni. Temperatur suatu pelarut naik ketika adanya penambahan zat yang non-volatil (tidak mudah menguap). Sebagai contoh adalah, ketika garam dimasukkan ke dalam air, maka titik didih akan naik dikarenakan adanya garam dalam larutan. Seperti halnya penurunan titik beku, kenaikan titik didih juga merupakan salah satu sifat koligatif larutan. Kenaikan titik didih juga dihitung dengan menggunakan persamaan Clausius-Clapeyron dan hukum Raoult. Kenaikan titik didih (ΔTb) larutan adalah sebagai berikut:

ΔTb = m . Kb

dimana
ΔTb  = kenaikan titik didih
m     = molalitas larutan
Kb    = tetapan kenaikan titik didih molal

Sehingga titik didih larutan dapat dihitung dengan rumus
Tb = (100 + ΔTb)oC

Penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit

Pada larutan elektrolit, jumlah ion dan tetapan disosiasi mempengaruhi penurunan titik beku dan kenaikan titik didih. Sehingga, pada larutan elektrolit diberlakukan faktor van't Hoff yang dilambangkan dengan i

i = 1 + (n-1)α
dimana
i  = faktor van't Hoff
n = jumlah ion
α = tetapan disosiasi

Contoh larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari adalah asam cuka dan air garam.

Sehingga,
Rumus penurunan titik beku latutan elektrolit
ΔTf = m . Kf . i


Rumus kenaikan titik didih laturan elektrolit
ΔTb = m . Kb . i

Contoh Soal Sifat Koligatif Larutan

Ke dalam 1 liter air, dimasukkan 80 gram padatan natrium hidroksida (NaOH). Berapakah titik beku dan titik didih larutan? Diketahui NaOH terdisosiasi sempurna, Mr NaOH = 40 gram/mol, Kf air adalah 1,86oC dan Kb air adalah 0,52oC.

Jawab:
Jika terdisosiasi sempurna, NaOH akan membentuk 2 ion, yaitu Na+ dan OH- dan tetapan disosiasi adalah 1.

Maka,
i = 1 + (n-1) α
  = 1 + (2-1) 1
= 2

ΔTf = m . Kf . i
       = 2 . 1,86 . 2
       = 7,44 oC

Sehingga Tf = (0 - 7,44)oC
                    = -7,44

ΔTb = m . Kb . i
       = 2 . 0,52 . 2
       = 2,08 oC

Sehingga Tb = (100 + 2,08)oC
                     = 102,08 oC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar